KUDUS – baistnews.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus tengah membuka pendaftaran formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang nantinya akan dilanjutkan dengan pembukaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Adapun formasi P3K yang dibuka oleh Pemkab Kudus pada tahun 2024, meliputi 319 lowongan tenaga teknis yang terdiri dari; 281 lowongan guru P3K, dan 100 lowongan tenaga kesehatan (Nakes).
Menyikapi hal tersebut Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kudus mengupayakan dan ikut mendorong kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan. Salah satunya dengan mengantarkan wiyata bakti agar bisa mengikuti seleksi P3K.
Dr. Ahadi Setiawan, S.Pd., M.Pd., Ketua PGRI Kabupaten Kudus mengatakan bahwa, formasi P3K telah diusulkan baik itu Guru Tidak Tetap (GTT), penjaga sekolah, petugas perpustakaan, tenaga Tata Usaha (TU), hingga admin Data Pokok Kependidikan (Dapodik).
Dirinya mengakui masih banyak guru wiyata (honorer) yang mendapatkan penghasilan yang tak layak, yakni hanya berkisar ratusan ribu per bulannya.
“Masih banyak para guru pendidik maupun tenaga kependidikan yang masih jauh dari layak kesejahteraannya, akan tetapi sedikit demi sedikit ada perubahan peningkatan penghasilannya,” ujarnya.
Sehingga kami berharap melalui adanya pembukaan P3K ini bisa menjembatani mereka. Namun demikian kebijakan ini tentunya tidak lepas dari anggaran Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM). Kami berharap agar formasi yang diusulkan bisa direalisasikan.
“Kuota yang ada tentu tidak lepas dari anggaran keuangan, tapi kami tetap berharap permintaan PGRI benar-benar dikabulkan yaitu mengalokasikan tenaga kependidikan dalam formasi P3K,” terangnya.
Pihaknya juga tidak menampik kebutuhan guru P3K masih dibutuhkan. Sebab ketersediaan guru P3K yang sudah ada saat ini belum cukup. Khususnya kebutuhan guru P3K di mata pelajaran Bahasa Inggris dan Seni Budaya pada jenjang pendidikan SMP.
“Semoga tahun ini diutamakan untuk guru P3K di jenjang SMP mata pelajaran tersebut,” harapnya.
Lebih lanjut Wawan panggilan Akrab Ahadi Setiawan menambahkan, sebagai penyambung lidah masyarakat dalam bidang pendidikan khususnya para wiyata, dirinya terus mengharapkan agar melalui dibukanya PPPK ini bisa dipersiapkan dengan baik oleh teman-teman.
“Dengan dibukanya P3K ini para wiyata bisa menyiapkan diri untuk bisa lolos administrasi, karena secara langsung ini bisa meningkatkan kesejahteraan serta meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan,” imbuhnya.
Di sisa masa kepengurusannya, pihaknya mengusahakan agar penghasilan guru wiyata mendapatkan tambahan. Adanya formasi guru P3K menjadi salah satu harapan agar mereka mendapat penghasilan yang layak.
Di sisi lain, sekolah juga dapat menekan pengeluarannya untuk mengalokasikan ke penghasilan guru Wiyata.
’’Mudah-mudahan adanya guru P3K kekuatan finansial sekolah lebih ringan, sehingga alokasi gaji bisa diperuntukkan bagi guru wiyata,’’ tuturnya.
Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) PGRI Kudus tahun ini bisa menghasilkan pengurus yang baik dan amanah serta dapat mewujudkan hak-hak guru. Sehingga kesejahteraan guru pendidikan dan tenaga kependidikan bisa lebih baik lagi ke depannya.
(*)