
BAISTNEWS.COM PATI – Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Pati, Danu Iksan, turut prihatin dengan rendahnya gaji yang diterima oleh guru honorer di Kabupaten Pati. Menurutnya, gaji yang diterima saat ini masih jauh dari kata layak dan sangat memprihatikan melihat perjuangan seorang guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. (12/03/25)
Bahkan tak jarang, Danu mendapati laporan adanya guru honorer yang harus berjuang untuk mencari pekerjaan tambahan untuk menghidupi keluarga.
Untuk itu dirinya berharap pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bisa mengakomodir jumlah database guru honorer untuk mempermudah pendataan jika ada bantuan kesejahteraan.
“Banyak diluar sana teman-teman pegawai tidak tetap dan honorer yang belum mendapatkan kesejahteraan. Guru sejatinya mencerdaskan anak bangsa, harus mencari nafkah tambahan untuk menghidupi kehidupan mereka. Alih-alih fokus mencerdaskan bangsa, keluarga mereka justru kekurangan karena kesejahteraan mereka tidak didapat,” kata Danu.
Politisi dari PDI Perjuangan ini juga menyadari masih banyak guru honorer yang tidak terdaftar dalam data pokok pendidikan atau dapodik. Sehingga ini nanti yang akan menjadi perhatian dari komisi A bersama komisi D untuk disampaikan ke Badan Kepegawaian Nasional.
Sehingga nantinya para guru honorer diharapkan bisa terakomodir dalam PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) entah itu penuh waktu atau paruh waktu.
“Kalau yang tidak terdaftar di database BKN nasibnya seperti apa. Karena di Pati yang tidak terdaftar itu banyak. Itu akan kami perjuangkan untuk masuk di PPPK apakah bisa di penuh waktu atau paruh waktu,” tandasnya. (Adv 06)