KUDUS – baistnews.com Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Merah Putih (MP) Jawa Tengah Moh. Sugiyanto, SM., mengeluarkan seruan tegas untuk melawan segala bentuk teror yang mengancam kebebasan pers, khususnya yang baru-baru ini dialami oleh Tempo pengiriman kepala Babi dan dan bangkai tikus tanpa kepala.
Moh. Sugiyanto, SM Ketua DPW PPDI Jawa Tengah mengatakan, bahwa serangkaian teror yang ditunjukkan kepada redaksi media Tempo sangatlah memprihatinkan. Tindakan ini merupakan tindakan yang tidak beradab.
“Ini tentu memprihatinkan, teror terhadap media merupakan tindakan tak beradab,” kata Moh. Sugiyanto pada Senin, 24 Maret 2025.
Serangan terhadap redaksi media Tempo adalah serangan terhadap kebebasan dan hak rakyat untuk mendapatkan informasi yang obyektif.
“Teror terhadap pers adalah serangan terhadap demokrasi. Kami mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas, teror yang berupa intimidasi fisik maupun ancaman terhadap jurnalis adalah pelanggaran berat terhadap kebebasan pers yang dilindungi oleh Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan KUHP,” ujarnya.
Dirinya mengingatkan bahwa media massa seperti Tempo adalah bagian dari demokrasi dan merupakan pilar ke empat bangsa. Mas Gi’ panggilan akrab Moh. Sugiyanto mengibaratkan kritik dari media mass layknya sebuah vitamin.
“Media adalah bagian dari demokrasi, kritikan itu vitamin, karena media punya peran untuk itu,” terangnya.
Pers harus bebas dari segala bentuk tekanan, baik dari pihak yang berkuasa maupun dari kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan tertentu.
“Kami mendukung agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas teror-teror terhadap media, termasuk media Tempo, dan memastikan bahwa kebebasan pers tetap dijaga dan dihormati,” terangnya.
Ia juga menegaskan, bahwa sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak masyarakat desa, DPW PPDI Merah Putih Jawa Tengah (Jateng) kami mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama perangkat desa, untuk turut serta dalam melawan segala bentuk teror terhadap kebebasan pers dan memastikan bahwa informasi yang sampai ke masyarakat tidak dibungkam oleh kepentingan apapun.
“Saya mengajak seluruh perangkat desa dan masyarakat untuk bersatu padu dalam menjaga kebebasan pers dan mendukung media yang bekerja secara profesional dalam memberikan informasi yang bermanfaat bagi publik,” tegasnya.
Kami berharap seruan ini dapat membuka mata banyak pihak akan pentingnya peran pers dalam menjaga demokrasi dan kebebasan berpendapat di Indonesia, karena Pers juga merupakan pilar demokrasi.
DPW PPDI Merah Putih Jateng juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama melawan teror yang dilakukan oleh oknum dan memastikan bahwa tidak ada kekuatan yang bisa mengekang kebebasan informasi di Indonesia.
Kami juga berharap peran pemerintah untuk membantu memproses secara hukum, menemukan para pelakunya, demokrasi tidak boleh kalah dengan teror yang mengancam kebebasan Pers.
(Elm@n)