
KUDUS – baistnews.com Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Thoriqul Jannah yang terletak di Desa Gamong RT 04 RW 02, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, punya keinginan agar para santri nantinya bisa bahagia hidup di dunia dan akhirat.
Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia akhirat, maka hendaknya dengan ilmu.
Pranoto, SE., Ketua Yayasan Ponpes Tahfidz Thoriqul Jannah, mengatakan para santrinya ditempa dan dibekali berbagai pelajaran baik ilmu umum maupun ilmu agama saat di Ponpes.
Salah satunya ilmu yang didapat dari madrasah atau sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/Aliyah bahkan hingga ke perguruan tinggi. Mereka juga mendapat pelajaran di Ponpes, hal ini kandung maksud, agar para santri setelah lulus dari Pondok punya bekal kehidupan saat tua nanti.
“Kami berkomitmen untuk mewujudkan para santri setelah lulus dari Ponpes Tahfidz Thoriqul Jannah mereka bisa hidup dan berdaya saing dengan masyarakat dan ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat bagi umat,” kata Pranoto pada Senin, 5 Mei 2025.
Kami berharap para santri nantinya bisa bahagia hidup di dunia dan akhirat. Imam Syafi’i RA dalam Manakib Syafi’i, 2/139 menjelaskan :
من اراد الدنيا فعليه بالعلم ومن اراد األخرة فعليه بالعلم
“Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan Ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan Ilmu.
“Jadi, ilmu pengetahuan adalah alat untuk mencipta kebahagiaan dunia, dan perangkat untuk mewujudkan kebahagiaan di akhirat,” ujarnya.
Pranoto berharap, ilmu-ilmu kehidupan ini diberikan untuk tujuan menanamkan nilai kepesantrenan. Diharapkan para santri punya karakter yang hebat dan mental kuat.
“Harapan kami para santri berkarakter kuat dan yang terpenting adalah punya tingkah laku dan akhlak yang mulia serta terhomat,” harapnya.
Lebih Lanjut Pranoto yang juga sebagai wakil ketua Komisi C DPRD Kudus menambahkan, keinginannya nanti para santri punya jiwa sebagai entrepeneur dan punya pribadi yang kuat serta dapat bermafaat bagi sesama.
Para santri juga diharapkan menjadi generasi Qur’ani yang mandiri, unggul, tangguh dan visioner. Ponpes ini didirikan untuk mewujudkan pendidikan berbasis Iqomatul Wujub Wa Ihyaussunah.
“Kami punya visi-misi Ponpes Tahfidz Thoriqul Jannah dapat mencetak para santri dan generasi bangsa yang mempunyai keilmuan agama yang baik dan mereka juga gemar bersedekah,” imbuhnya.
Politisi muda fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan, bahwa Ponpes tersebut berasal dari dana pribadi dan bukan berasal dari dana pemerintah ataupun dana aspirasi.
Terkait fasilitas pendidikan yang diberikan juga terbilang mumpuni dan menunjang bagi santri. Ponpes ini memiliki fasilitas, kamar tidur buat para santri, dapur, ada 11 kamar mandi, punya lapangan olahraga, tempat pembibitan ikan untuk melatih wirausaha, dan 2 mobil untuk fasilitas antar jemput bagi para santri untuk sekolah.
Adapun penerapan metode dalam Ponpes Tahfidz Thoriqul Jannah hafalannya dikemas agar para santri nyaman dan mudah untuk menghafal Al-Quran. Metode hafalan ini dilakukan sistem mengaji sehari tiga kali, mulai pagi, sore, dan malam.
Khusus di waktu sore hari, para santri membuat hafalan baru. Sementara pagi dan malam hari mengulang hafalan mereka. Yntuk metode menghafal seperti umumnya satu ayat di ulang-ulang sampai bener benar hafal.
Para santri yang berada di Ponpes ini, yatim piatu dan kami harapkan mereka dapat memperoleh pendidikan yang layak, bahkan nantinya hingga sampai ke perguruan tinggi.
(L-Man)