BAUSTNEWS.COM Viral beredar berita yang mengangkat tema “Wartawan Disekap, Dianiaya, Dirampok dan Diperas Mafia BBM dan Tambang Ilegal”

Kejadian awalnya diberitakan  keempat wartawan  sedang melakukan investigasi terhadap praktek yang diduga ilegal di Tanjung Lolo, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat,     yang melibatkan tangki BBM subsidi PT Elnusa Petrofin dan tambang emas liar yang diduga dimiliki oleh Wali Jorong Koto Tanjung Lolo. Namun, alih-alih mendapatkan informasi, mereka malah mendapatkan “sambutan hangat” berupa pukulan, ancaman pembunuhan, dan pemerasan. Dari berita viral tersebut pihak PT Elnusa Petrofin memberikan keterangan yang berbanding terbalik. (17/03/25).

Ruang kontrol cctv PT Elnusa Petrofin.

 

Pihak PT elnusa Petrofin lewat Manager Cirporate & related Putiarsa Bagus Wibowo dengan keterangan tertulis menyampaikan :

•⁠  ⁠Setelah melakukan pengecekan tracking GPS dalam seminggu terakhir (11-18 maret) pada Mobil Tangki yang fotonya terdapat di pemberitaan (dengan Nomor Lambung TKB-041). Kami tidak menemukan adanya indikasi Mobil Tangki berhenti di daerah Black Zone atau daerah yang dilarang untuk berhenti di sekitar area Sijunjung.

See also  Angkut BBM Ilegal Subsidi, Mafia Solar Bebas Leluasa di Jakarta Barat

 

•⁠  ⁠⁠⁠Pada tanggal kejadian yang disebutkan dalam pemberitaan, tepatnya  14 Maret 2025, tepatnya pukul 21.00, Mobil Tangki berhenti selama 32 Menit di Rumah Makan Bukit Sebaleh untuk melakukan istirahat, hal ini berbeda dengan foto Mobil Tangki yang beredar terlihat di siang hari.

 

•⁠  ⁠⁠Hasil tracking GPS dari fungsi terkait juga tidak menemukan adanya indikasi hal yang mencurigakan atau anomali.

 

•⁠  ⁠⁠Hasil dari investigasi Awak Mobil Tangki yang bertugas di tgl 14 Maret menyatakan bahwa pada saat istirahat di Rumah Makan tersebut tidak ada perkelahian dari pihak manapun.

 

Pihaknya menegaskan jika tidak ada yang terlibat dari kejadian tersebut dan meminta maaf jika membuat ketidak nyamanan semua pihak.

(*).

Visited 4 times, 2 visit(s) today